Kamis, 25 Oktober 2012

Hasil Sebuah Kejujuran

    Di tepi pantai selatan hiduplah seorang nelayan miskin. Ia tinggal bersama istrinya. Orang-orang bisa memanggil Pak Lurus karena nelayan itu selalu memakai kail yang lurus.
    Setiap mengail Pak Lurus tidak mendapat ikan.
    "Mengapa?" tanya Kak Kusumo.
    "Karena tidak ada ikan," Jawab Ira.
    "Karena kailnya lurus, Kak," jawab yang lain.
    "Iya benar," kata Kak Kusumo kemudian.
    Tidak lama kemudian raja ikan mengetahui hal itu. Ia lalu mengumpulkan rakyat ikan. Raja ikan menyuruh rakyat ikan untuk mengucapkan terima kasih.
    Raja ikan memerintahkan seekor ikan besar menelan berlian. Ikan itu berhasil dipancing oleh Pak Lurus. Ia sangat senang. Namun, sesampai di rumah, ikan itu tidak boleh dimasak. Oleh Pak Lurus, ikan akan diserahkan kepada raja di seberang.
    Dengan menumpang perahu yang besar, Pak Lurus menyerahkan ikan itu kepada raja di seberang. Raja sangat berterima kasih. Ia memberikan hadiah kepada Pak Lurus. Ketika ikan itu dibelah, muncul sebutir berlian yang sangat besar.
    Pak Lurus diberi tambahan hadiah oleh raja seberang. Ia pulang dengan membawa tujuh peti. Peti itu berisi beras, pakaian, uang, dan sebagainya.
    Pak Lurus sangat senang. Ia menjadi kaya. Uang tersebu digunakan untuk membeli sawah, ladang, ternak, dan lain-lain. Sejak saat itu, Pak Lurus menjadi kaya, tetapi tidak sombong. Ia tetap menjadi orang dermawan.
    Rara menjadi iri. Baginda memerintahkan untuk memanggil Pak Lurus. Pak Lurus diberi sayembara.
    Suatu ketika Pak Lurus diminta untuk menemukan seratus ribu jarum yang tenggelam di laut. Kalau tidak dapat menemukannya, ia akan mendapat hukuman. Dengan pertolongan seekor ikan, jarum itu berhasil ditemukan.
    Raja belum puas juga. Ia masih menyuruh Pak Lurus untuk mencari pedang biru. Pedang biru itu disimpan oleh buaya putih. Pedang biru hanya dapat diambil sendiri oleh sang Raja. Pada hari yang ditentukan, Sang Raja ke tepi sungai. Ketika akan melangkahkan kaki ke air, buaya putih langsung menyambar lalu membawanya ke dasar sungai. Semua rakyat merasa senang karena dia adalah raja yang tamak.
    Pak Lurus dipilih menjadi raja. Ia menjadi raja yang dermawan dan penuh kebijaksanaan. Kini negeri itumenjadi aman dan tentram.

0 komentar:

Posting Komentar