Kamis, 25 Oktober 2012

Kunang-Kunang Pelita Hati

    Musim kemarau berlangsung lama. Pada malam hari udara terasa sangat dingin dan siang hari terasa panas. Debu-debu berterbangan kian kemari. Sungai-sungai mulai surut airnya. Pada waktu itu kunang-kunang bertelur. Ikan-ikan juga bertelur.
    Tidak berapa lama datanglah seekor katak.
    "Kung-kong-kung-kong...." Suara Katak mengejutkan suasana.
    "Ha.... Ha .... ha .... Hari ini aku makin besar," kata sang Katak sambil makan telur ikan.
    "Hai, Katak, janganlah kamu berbuat sewenang-wenang! Jangan kamu makan telurku semua. Siapa yang akan menggantikan aku nanti bila anak-anakku mati?" tanya ikan khawatir.
    "Ha...ha... tak perlu kau melarangku. Ini makanan kesukaanku," sahut Katak dengan suara lantang.
    Tiba-tiba dari jauh tampak cahaya gemerlapan. Cahaya itu berasal dari kunang-kunang yang memberi pelita kepada kegelapan. Katak meloncat, takut dan malu atas kesombongan serta tingkah lakunya. Ia sudah sering memperoleh nasihat dari kunang-kunang.
    "Hai, kenapa kamu bersedih, ikan?" tanya kunang-kunang.
    Ikan mengadukan nasibnya kepada kunang-kunang.
    "Biarlah, balasan yang setimpal akan diperoleh Katak. Bersabarlah dan berbuatlah kebaikan. Aku akan selalu membantumu," hibur Kunang-Kunang. Setelah Kunang-kunang pergi, Katak muncul dari persembunyian dan perutnya dibusungkan.
    "Laporkan saja kalau aku yang makan, "kata Katak sambil mengejek.
    Katak terus memakan telur-telur ikan. Katak tidak menyangka kalau seekor ular telah mengintainya. Dengan gerakan cepat Ular menerkam Katak. Katak meronta kesakitan dan meminta pertolongan.
    Mendengar teriakan Katak, Kunang-kunang segera datang. Melihat cahaya Kunang-kunang, Ular merasa malu. Cahaya Kunang-Kunang itu seakan-akan memberi malu kepada binatang untuk berbuat dosa.
    Ular melepaskan mangsanya lalu pergi. Kaki Katak terluka sehingga tidak dapat melompat dengan sempurna. Katak jongkok sambil merintih kesakitan. Katak disuruh terjun ke air oleh Kunang-Kunang.
    Ketika Katak sudah masuk dalam air, ikan datang mengeluarkan lendir. Diusap-usapnya luka pada kaki Katak sehingga darah berhenti mengalir. Katak jera atas kesombongannya.

0 komentar:

Posting Komentar