Kamis, 11 Oktober 2012

Timun Emas

    Timun emas anak seorang janda. Ibunya bernama Nyi Niken. Semasa Timun Emas masih bayi, Nyi Niken pernah berjanji kepada Ki Bitakala. Jika Timun Emas dewasa, akan diberikan sebagai mangsa. Ki Butakala adalah raksasa pemangsa manusia. Meskipun Nyi Niken pernah berjanji kepada Ki Butakala, ia sebetulnya tidak rela jika anaknya dijadikan mangsa. Ki Butakala adalah raksasa pemangsa manusia. Meskipun Nyi Niken pernah berjanji kepada Ki Butakala, ia sebetulnya tidak rela jika anaknya dijadikan mangsa.
   Nyi Niken takut kehilangan anaknya. Ia sangat menyayangi Timun Emas. Oleh karena itu, Nyi Niken minta bantuan kepada orang sakti. Ia mendatangi seorang pertapa tua. Nyi Niken senang karena Ki Pertapa bersedia membantunya. Selain itu, Nyi Niken juga selalu berdoa kepada Tuhan agar anaknya selamat.
    Ki Pertapa memberi penangkal kepada Timun Emas. Penangkal itu berupa pundi-pundi yang berisi garam, biji mentimun, dan terasi.
    Suatu hari, Ki Butakala datang. Melihat kedatangan Ki Butakala, Timun Emas lari. Ki Butakala mengejarnya. Ke mana pun Timun Emas berlari, Ki Butakala dapat mengetahui jejaknya. Timun Emas merasa kelelahan. Sementara itu, Ki Butakala makin mendekat. Timun Emas mengeluarkan pundi-pundi yang berupa biji timun, dan menyebarkannya. Seketika itu juga, tumbuh pohon timun dengan buahnya yang lebat. Ki Butakala heran melihat buah timun di hadapannya. Ia terlena dan memakannya dengan lahap. Setelah habis, Ki Butakala sadar lalu mengejar Timun Emas lagi. Ketika jaraknya makin dekat, Timun Emas mengeluarkan jarum dari pundi-pundi dan menyebarkannya. Tumbuhlah pohon bambu yang lebat. Walaupun demikian, Ki Butakala masih dapat mengejarnya.
    Timun Emas mengeluarkan pundi-pundi yang berisi garam dan ditebarkan di depan Ki Butakala. Jadilah lautan luas yang membentang. Ki Butakala heran. Akan tetapi, ia masih dapat menyeberangi laut itu. Akhirnya, dikeluarkanlah oleh Timun Emas pundi-pundi keempat

0 komentar:

Posting Komentar