Senin, 29 Oktober 2012

Peristiwa Berdarah Malari


Sejarah Kelam Pak Harto

wordpress
JAKARTA - Peristiwa berdarah banyak menghiasi perjalanan mantan presiden Soeharto semasa berkuasa. Peristiwa Malari (Malapetaka Limabelas Januari) adalah peristiwa yang pertama kali terjadi.
 

Peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri Jepang, Tanaka Kakuei berkunjung ke Jakarta 14-17 Januari 1974. Saat itu mahasiswa, menyambutnya dengan demonstrasi di Halim Perdanakusuma.

Namun, mahasiswa tidak berhasil karena dijaga ketat oleh aparat. PM Jepang itu berangkat dari Istana tidak dengan mobil, melainkan diantar Presiden Soeharto dengan helikopter dari Bina Graha ke pangkalan udara.

Pada saat itu, Hariman Siregar memimpin demonstrasi 400-an mahasiswa untuk menolak kedatangan PM Jepang Kakue Tanaka ke Indonesia.  Jakarta dipenuhi asap hitam dan bara api berasal dari pembakaran mobil-mobil buatan Jepang, yang dibakar mahasiswa ditambah ribuan masyarakat luas sebagai simbol perlawanan atas hegemoni Jepang terhadap perekonomian Indonesia.

Dalam Peristiwa tersebut, selain mengakibatkan pembakaran mobil dan motor produksi Jepang, korban jiwa juga jatuh akibat bentrokan yang terjadi antara aparat dengan mahasiswa.

“Zaman Soeharto gagal, dia meninggalkan banyak masalah sekarang,” kata Hariman  kepada okezone, Kamis (9/6/2011).

Menurut Hariman, saat ini pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga sudah gagal.

“Jangan membanding-bandingkan zaman dulu dengan sekarang, SBY juga sudah gagal artinya SBY juga harus mawas diri,” tegasnya.

Dalam peristiwa Malari itu juga berimbas kepada sejumlah perwira tinggi. Mereka  diberhentikan oleh Presiden Soeharto, salah satunya, Panglima Kopkamtib, Soemitro. Sementara itu aktivis Komite untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Ali Nursahid mengatakan, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia juga sudah membuat daftar kejahatan Soeharto dalam tindakan kejahatan kemanusian.

“Komnas HAM juga sudah membuat daftar kejahatan Soeharto disana juga bisa dilihat apa saja kejahatanya,” ujar Ali.

0 komentar:

Posting Komentar